Sepedaku Ini Menjadi Teman Sehidup Semati, Terimakasih Sang Pejuang Dhuafa

Editor: RI4DI


MARITIMONLINE.COM - 
Segelintir kisah kehidupan masyarakat di Kabupaten Batubara yang kesehariannya hidup mencari rezeki ketergantungan dari hasil sisa-sisa panen. Seperti yang dialami Nek Sumini 87 tahun, warga Desa Pulau Sejuk,  Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batubara.

Saat berpapasan dengan Sang Pejuang Dhuafa yang sedang olah raga bersepeda bersama dengan awak media, Nek Sumini yang akan berangkat mencari rezeki menjelaskan, Hari ini beliau memulai aktifitas mencari sisa padi yang di panen. Namun sepedanya rusak di tengah jalan. Namanya sudah tua sepeda inipun sudah 50 tahun menemaninya sejak dahulu hingga sekarang semenjak suaminya wafat tidak ada lagi yang memperbaiki sepeda ini saat dia rusak.  

" Saat ini tempat duduk yang sudah peot,  pedal sepeda yang sudah hilang remnya pun harus pakai kaki saya. Sangat menyulitkan  menggunakanya sampai pada saat saya bertemu bapak baik ini yang sedang melakukan olahraga bersepeda. Saya terus diikuti, saya kira mau apa, eh gak taunya dia melihat saya kesulitan membawa sepeda tua ini dan menawarkan sepeda ini untuk segera di perbaiki," kata Nek Sumini.

" Bapak ini sangat baik dan membelikan tempat duduk yang baru, pedal baru, rantai baru. Awalnya nenek di suruh pilih sepeda yang baru, nenek tidak mau karena sepeda ini satu-satunya peninggalan suami nenek.  Dengan di benahi sepeda nenek ini sudah sangat bahagia sekali nenek, Terimakasih ya pak" ungkap Nek Sumini yang merasa kebingungan dan terlihat sesekali keluar airmatanya saat mengatakan kepada Sang Pejuang Dhuafa, Senin (17/01/2021) pagi.

Hingga Kru media mengatakan " Nenek kenal  dengan Bapak yang membantu nenek ini ?  Tidak," jawab nenek .

" Ini adalah Bapak Kapolres Batubara, AKBP  Ikhwan SH, MH yang biasa di sebut Sang Pejuang Dhuafa oleh masyarakat," terang kru media yang memberi penjelasan kepada sang nenek.


Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan SH, MH didampingi Waka Polres, Kompol Rudi Chandra SH, MM dan Sekretaris KSJ, Suheri , setelah usai olahraga bersepeda dan kembali menemui Nek Sumini di kediamannya sembari menjelaskan, Awalnya beliau melihat seorang nenek sedang bersepeda dan sangat kesulitan, Ini sudah 2 kali dirinya temukan nenek ini di jalan saat ia melakukan olahraga bersepeda. Belakangan  ia mengetahui dari masyarakat  bahwasanya nenek ini naik sepeda hampir 20 Km melakukan perjalanan setiap hari hanya untuk mencari sisa padi yang sudah di panen dan ia kumpulkan untuk di jual serta di makan sehari hari. Ini yang menjadi lakon menghidupi keluarganya sehari hari .  Sangat memprihatinkan dan ini sudah di jalaninya selama 50 tahun dengan mendayungkan Lereng ( Sepeda janda ) nya . Hingga kami berkenalan serta membenahi sepedanya yang rusak.

" Saya melihat dengan ketulusannya mencari nafkah untuk keluarganya, Sampai usia 87 sekarang ini Nek Sumini tetap di berikan kesehatan. Inilah anugrah bagi Tuhan Yang Maha Esa untuk orang-orang yang tulus menjalin hidup dan bersyukur  atas Rahmatnya sehingga selalu sehat dan diberikan kemudahan," tandas Pejuang Dhuafa.

(MO/RI4DI)

Share:
Komentar

Berita Terkini