Sang Pejuang Dhuafa : Kami Titip Anak Yatim Piatu Kepada Seluruh Relawan KSJ di Indonesia , Jaga dan Kasihi Mereka

Editor: RI4DI


MARITIMONLINE.COM -
Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis SH,MH yang di kenal sebagai sosok Sang Pejuang Dhuafa dalam langkah tugas dan lakon kehidupannya tidak pernah lepas dengan sosialitas baik dari diri sendiri dan untuk seluruh keluarga besarnya.

Beliau mengajak peran serta istri dan anak anaknya selalu berbuat kebaikan dan membantu masyarakat yang membutuhkan terutama para anak yatim dan piatu serta kaum dhuafa. Dengan mendirikan sebuah Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) bersama para relawan yang saat ini berada di 24 (dua puluh empat) Kabupaten dan Kota saat ini KSJ yang didirikannya sudah berada di 3 Provinsi dengan di Pimpin Ketua Umum, Saharudin S,E  pada 2 (dua) tahun lalu yang saat ini sedang meluas dan akan bertambah ke 3 (tiga) Provinsi yang ada di Pulau Jawa khususnya Jakarta yang akan di jadikan Pusat dari Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) saat ini.

Berawal dari terinspirasi sosok Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis SH,MH yang selalu rutin melaksanakan kegiatan sedekah Jumat yang masa itu masih menjabat Kapolres Pelabuhan Belawan. AKBP Ikhwan adalah sosok Kepala Kepolisian diwilayah tugasnya sangat tidak asing di kalangan masyarakat khususnya anak yatim dan piatu serta kaum dhuafa. Untuk itulah Saharudin S,E atau yang keseharian dipanggil Bung Sangkot, Seorang ativis yang aktif di kegiatan sosial ini berkolaborasi bersama AKBP Ikhwan untuk bersama sama mendirikan Komunitas Sedekah yang terkenal dengan namanya Komunitas Sedekah Jumat (KSJ).

Berangkat dari pengalaman semasa kecil sang Kapolres saat dirinya di usia 5(lima) tahun menjadi anak yatim dan semasa itupun dirinya sangat kesusahan. Sosok Sang Pejuang Dhuafa yang berjuang hidup bersama seorang Ibu dan hanya menjadi  pedagang sayuran di pusat pasar yang di Kota Medan sekarang bernama pajak Sambu, Tepatnya berada di Jalan Bintang, Kota Medan, Sumatra Utara. Semua ini menjadi sejarah yang tak terlupakan oleh sosok Sang Pejuang Dhuafa ini.

Dirinya berjuang hidup dengan membantu Ibu tercinta dengan ikut serta bekerja menjadi kuli panggul dan menjajakan rokok keliling untuk mengumpulkan pundi pundi uang dan berharap cita citanya akan terwujud. Dimana saat itu anak di usianya sedang lincah bermain gembira bersama teman teman sebayanya. Namun itu semua tak pernah  terjadi kepada anak usia remaja oleh sosok Kapolres di masa itu. Berjuang  dan terus menjalani pendidikan sekolah sosok Sang Pejuang Dhuafa pun akhirnya terwujud. Segelintir kisah dirinya inipun di katakannya  kepada seorang awak media saat sosok Kapolres melakukan kegiatan rutin Sedekah Jumat bersama KSJ dan juga para relawan di Desa Atas, Kec. Sei Suka, Kab. Batubara Pada Jumat (12/11/2021). 

AKBP Ikhwan Juga mengatakan, Jika saat ini dirinya teringat kepada masa kecilnya yang sangat menyedihkan. Sejak usia 5 (lima) tahun ia sudah di tinggal wafat ayahny, Itu semua sangat membuat kesedihan saat melihat para anak yatim yang saat ini terus ia perhatikan masa depannya. Dari itu semua dia mendirikan KSJ agar seluruh anak yatim dan kaum dhuafa bisa terbantu juga harus tetap di perhatikan.

" Ini cita cita saya dan KSJ yang saya dirikan, Niat akan menjadikan KSJ menjadi gerakan nasional di Republik Indonesia ini pun menjadi cita cita kami bersama. Atas nama Pendiri dan Pembina Komunitas Sedekah Jumat, Saya berpesan kepada seluruh relawan KSJ di Indonesia untuk selalu memperhatikan mereka para anak yatim dan piatu. Kasihi, sayangi dan bantu untuk mewujudkan cita cita mereka semua karena mereka adalah tanggung jawab kita bersama," ungkap Sang pejuang Dhuafa.

(MO/RIADI)

Share:
Komentar

Berita Terkini