MARITIMONLINE.COM-Setelah sebelumnya melihat kondisi muara perairan Belawan di Sei Pegatalan, Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian SE bersama dr. Tuahman Purba Ketua Fraksi DPRD Provinsi Sumut, Berkunjung ke Sei Bedera untuk melihat langsung parahnya pencemaran yang terjadi di sungai tersebut, Kamis (11/11/21).
Kedua Tokoh Sumut ini terkejut dengan parahnya pencemaran yang terjadi di Sei Bedera. Saat kunjungan itu Zulfahri dan Tuahman melihat kondisi air Sei Bedera yang hitam pekat dengan bau yang menyengat. Diperparah dengan banyaknya sampah di permukaan sungai.
Riadi (Penduduk-red) yang tinggal di bantaran Sei Bedera menjelaskan, Air Sei Bedera ini dulunya bersih dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar bantaran untuk mandi dan mencuci. Sekarang jangankan untuk mencuci atau mandi, Baunya aja sudah mengganggu kita yang tinggal disekitar bantaran Sei Bedera ini.
" Bahkan disungai ini dulu banyak orang yang memancing dan menjala ikan serta udang, Namun sekarang semua itu tidak bisa terlihat lagi," ucap Riadi.
" Kita sangat menyayangkan aktivitas usaha yang ada disepanjang bantaran Sei Bendera ini. Ada beberapa usaha pencucian plastik yang diduga juga ikut mencemari Sei Bedera. Ditambah lagi kegiatan masyarakat di Hulu Sei Bedera (Desa Helvetia) yang melakukan pembuangan sampah ke sungai," jelasnya.
Zulfahri juga menambahkan, Normalisasi Sei Bedera perlu segera dilakukan, Karena saat ini Sei Bedera telah dangkal akibat sendimen. Selain itu keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dinilai tidak layak lagi berada di Marelan ini. Karena lokasi TPA berada di Lingkungan Padat penduduk dan dekat dengan sungai, terutama Sei Bedera. Diduga sampah dari TPA juga bisa jatuh dan mencemari Sei Bedera.
Dr. Tuahman Purba mendengarkan dan menampung semua keluhaan yang disampaikan oleh perwakilan masyarkat yang ada di bantaran Sei Bedera serta usulan yang disampaikan oleh Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian SE.
" Saya sangat berterima kasih atas usulan dari masyarakat dan Zulfahri Siagian. Saya akan berupaya berkordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang agar Sei Bedera bisa bersih kembali," tutup Tuahman.
(MO/DIAN/RIADI)
