Amel : Ibu Defresi, Ayah Tiada, Saya Ingin Sekolah

Editor: RI4DI


MARITIMONLINE.COM-
Inilah kisah kehidupan sedih seorang anak terjadi di Desa Mangkai Lama, Dusun 6, Kec. Lima Puluh, Kab. Batubara. Gadis belia bernama Amel berusia 13 Tahun ini adalah anak yang sangat ingin bersekolah, Namun terhalang  dikarenakan tekanan dari Ibunya yang defresi akibat Ayahnya. Cerita tersebut diketahui saat kunjungan Kapolres Pejuang Dhuafa di kediaman Nek Marni di Desa Mangkai Lama, Kab. Batubara pada Senin (7/1/2022) siang 

Amel yang sangat ingin bersekolah namun ibunya yang defresi selalu mengikutinya kemana Amel melangkah. Menurut keterangan yang dihimpun media dari Masyarakat. Ibunya, Mila (32) defresi saat usia Amel berusia 1 tahun saat Ayahnya meninggalkan mereka karena sangat cintanya kepada anaknya Mila sangat tidak ingin anak semata wayangnya (satu satunya) ini hilang juga darinya sampai sekarang  Mila terus mengikuti. Anaknya (Amel)  kemanapun bahkan ke kamar mandi sekalipun hingga saat amel sekolah sejak kelas 1 SD sampai tamat kelas 6 Ibunya terus saja di samping Amel.

Menurut Amel, Dirinya sudah 2 tahun ini sangat ingin melanjutkan sekolahnya, Namun ibunya selalu mengikutinya kemanapun dirinya pergi. Hingga Amelpun malu untuk melanjutkan Sekolah Menengah  Pertama (SMP).

Amel mengungkapkan Dirinya sangat ingin bersekolah namun dengan kondisi ibunya yang seperti ini ia sangat tidak bisa dan pastilah akan tertekan kalau ibu Amelpun harus duduk sebangku dengan Ibunya yang defresi seperti ini. Ini pasti akan di larang oleh guru penduduk. Dia tidak tau solusinya sementara Amel sangat ingin bersekolah seperti teman teman sebayanya.

" Ibu Amelpun bisa mengamuk tiba tiba karena defresinya ini sangat membuat Amel malu namun apa hendak di kata Amel hanya ingin menjadi anak yang baik dan menuruti saja kehendak ibu Amel sekarang. Jauh dari teman dan hanya impian yang menjadi teman Amel sekaran," ungkapnya sambil  bersedih.

Melengkapi Cerita Amel, Nenek yang menjaga dan mengasuhnya semenjak usia Amel 1 tahun Sumarni 67 tahun mengatakan , Kami hidup seadanya dengan bekerja membuat sapu lidi kami hidup dengan keterbatasan. Namun ia kasihan kepada cucunya.

" Ia sangat ingin bersekolah, Namun ibunya yang kurang waras terus saja mengikutinya kemanapun Amel pergi. Nenek tidak tau lagi caranya bagaimana agar Amel bisa melanjutkan sekolahnya sampai Bapak Polisi ini datang kemari. Nenek juga berharap ada solusinya tentang hidup cucunya," kata nenek Marni sambil berharap.

Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan SH, MH yang di dampingi Kapolsek Lima Puluh, AKP Rusdi SH, MH dalam mengunjungi rumah Amel dan Nek Marni mengungkapkan kepada media, Saat ini kami akan mencari solusi untuk anak kami Amel agar tetap beda bersekolah, Namun terkendala dengan ibunya yang mengalami defresi sehingga kemungkinan sekolah keberatan menerima Amel sebagai murid, Kami akan coba berkoordinasi kepada Dinas Sosial Pemkab Batubara atau mungkin kami akan berusaha mengobati ibunya Amel kerumah sakit jiwa yang terdekat sehingga setiap saat anak dan ibu ini bisa saling bertemu.

" Untuk warga setempat, saya berharap semua bisa membantu mencari solusi keadaan mereka baik kepada anak dan ibunya serta membantu mereka dalam kehidupannya, jangan kucilkan mereka, dan menjadi sahabat membantu juga untuk kesembuhan ibunya Amel agar harapan anaknya untuk merubah kehidupan orang tua dan neneknya bisa lebih baik dan terhormat," jelas Kapolres.

(MO/RI4DI)

Share:
Komentar

Berita Terkini