ACWG G20 Resmi Dibuka, KPK Fokus Bahas Audit dalam Pemberantasan Korupsi

Editor: RI4DI

Ket Gambar : Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar

MARITIMONLINE.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai Pertemuan hari pertama dari rencana 4 hari pertemuan Anti-Corruption Working Group (ACWG) putaran pertama dalam Presidensi Indonesia G20 tahun ini dari tiga putaran yang dijadwalkan.

Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar menjelaskan, Pembahasan hari ini fokus pada isu " Peningkatan Peran Audit dalam Pemberantasan Korupsi". Dimana isu ini yang akan kita dorong menjadi High Level Principles (HLP) dalam upaya pemberantasa korupsi global.

" Kami berharap prinsip-prinsip "Peningkatan Peran Audit dalam Pemberantasan Korupsi" yang disepakati nantinya bisa membantu dan diterapkan dalam upaya pemberantasan korupsi oleh negara-negara anggota maupun diluar anggota G20," kata Lili, Senin (28/03/2021).

Peningkatan peran audit, lanjutnya, Tidak terbatas dalam konteks pemberantasan atau penindakan korupsi saja, namun juga dapat diterapkan dalam strategi pencegahan korupsi.

" Kami mengajak para anggota G20 dapat berperan secara aktif memanfaatkan momentum selama 4 hari pertemuan putaran pertama ACWG dalam Presidensi Indonesia G20 sehingga dapat berjalan efektif dan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan mengenai upaya pemberantasan korupsi secara global," imbuhnya.

Deputi Bidang Informasi dan Data KPK Mochamad Hadiyana selaku Chair ACWG menjelaskan lebih lanjut bahwa Isu " Peningkatan Peran Audit dalam Pemberantasan Korupsi" menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas dalam pertimbangan bahwa audit merupakan elemen sentral dalam sistem akuntabilitas dan integritas. Sehingga lembaga audit, akuntan, auditor swasta memiliki peran kunci dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Hadiyana juga memaparkan, dari pembahasan isu ini, nantinya dapat mendorong pemberdayaan badan audit sektor publik dan swasta untuk melawan korupsi secara efektif; penguatan peran dan kapasitas badan pemeriksa dan auditor internal sektor publik untuk mengidentifikasi, mencegah dan, jika perlu, menyelidiki korupsi; mendorong profesi audit swasta untuk berperan aktif dalam mengidentifikasi, mencegah, dan melaporkan korupsi; pengembangan kerangka kerja yang kuat untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan temuan audit terkait korupsi; penguatan kerja sama antara badan pemeriksa, internal audit, lembaga antikorupsi/penegak hukum dan lembaga terkait lainnya dalam pemberantasan korupsi; serta promosi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan peran audit, termasuk transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan publik.

Sebagai keketuaan bersama dalam G20 ACWG ini, Rolliansyah Soemirat Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa, pertemuan ini selain akan dihadiri oleh para delegasi peserta G20, juga akan diikuti oleh kelompok partisipasi, yaitu B20, C20, T20, L20, dan P20.

Rolliansyah merinci, pertemuan hari pertama ini akan berlangsung dalam empat sesi, dengan panelis dari Presidensi Indonesia yang akan diwakili oleh KPK, delegasi dari Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Australia. Kemudian sebagai panelis lainnya yaitu United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Australia Accountability Lab, serta perwakilan dari kelompok partisipasi B20, C20, T20, L20, dan P20.

" Nantinya, kami akan menyampaikan update hasil pembahasan setiap harinya dan rencana pembahasan untuk hari berikutnya, Demikian, terimakasih," tutupnya.

(MO/DIAN)

Share:
Komentar

Berita Terkini