MARITIMONLINE.COM-TANJUNGBALAI-Sulitnya Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Bersubsidi, Berdampak kepada Nelayan Kecil yang ada di wilayah Kota Tanjungbalai. Berdasarkan Pantauan dilapangan, Sabtu (05-11-2022) Siang, Terlihat Sampan dengan membawa Solar yang diduga Solar subsidi melintas kearah Sei Nangka dari arah Arteri. Bahkan melintas di depan Pos Airud di Jalan Asahan Kota Tanjung Balai.
Diduga BBM Solar Bersubsidi diselewengkan, akibatnya Nelayan kecil tidak pernah mendapatkan BBM Solar dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah
Sehingga Nelayan terpaksa membeli BBM Solar sama agen dengan harga jauh lebih mahal, mau gak mau Nelayan harus membeli kepada agen karna Nelayan harus tetap melaut untuk menafkahi keluarganya.
Masyarakat Nelayan berharap agar oknum yang menyalahgunakan BBM solar tersebut diusut oleh pihak penegak hukum yang ada di Tanjungbalai.
Hal ini dikeluhkan oleh Rukun-Rukun Nelayan yang ada di Kota Tanjung Balai kepada DPC HNSI Kota Tanjung Balai. Harapan para Rukun Nelayan agar DPC HNSI Kota Tanjung Balai dapat membantu kesulitan yang mereka hadapi kerena sudah berlangsung bertahun-tahun.
Menanggapi keluhan ini, Paet Munthe selaku Sekretaris DPC HNSI Kota Tanjung Balai mengatakan, DPC HNSI minta kepada aparat hukum agar melakukan penindakan terhadap dugaan penyelewengan tersebut.
"Kita minta dengan penegak hukum agar dugaan penyelewengan ini diusut dan dilakukan pengawasan kedepannya agar penyaluran BBM Solar bersubsidi tepat sasarannya,"tegas Paet Munthe
Paet Munthe menambahkan, BBM Solar yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBBN) itu ketentuannya untuk Kapal-Kapal Nelayan yang dibawah 30 GT, Bukan untuk Kapal-Kapal yang diatas 30 GT.
(HENDI)
