DPD HNSI Sumut Kesalkan Kebrutalan APMM Rampas GPS Nelayan Belawan

Editor: MARITIMONLINE.COM


MARITIMONLINE.COM-BELAWAN-DPD HNSI Sumut Kesalkan Tindakan Brutal Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atas perampasan alat GPS merek ONWA terhadap KM Rezeki Laut asal Kampung Salam Belawan Kotamadya Medan. Kebrutalan APMM terjadi Senin 31 Oktober 2022 yang lalu. Selain merampas alat GPS, APMM juga mengambil Ikan hasil tangkapan Nelayan dan membuang es yang disimpan di Palka ke Laut. Hal ini disampaikan Zulfahri Siagian SE, Ketua DPD HNSI Sumut usai menerima pengaduan Rubianto Perangin-angin, Jum'at (04/11/22) di Belawan Coffee.

Kepada maritimonline.com Zulfahri Siagian SE mengatakan, KM Rezeki Laut alat tangkapnya Bubu dengan ukuran kapal 5 GT berawakkan 4 orang dan semuanya asal Belawan.


"Lokasi kejadian di Perairan ZEE Indonesia Selat Malaka Posisi sekitar 04° 14. 400 N - 99° 24. 300 E yang merupakan perairan Indonesia,"jelas Fahri.


"Berdasarkan laporan yang kami terima, Kronologis kejadiannya KM. Rezeki Laut sedang melintas di ZEE Indonesia Selat Malaka, lalu didatangi oleh kapal patroli Maritim Malaysia dengan nomor lambung 2213 dan kapal tersebut merapat dilambung kiri KM.Rezeki Laut,"ucapnya.


Ditambahkan Fahri, Saat merapat, anggota kapal Maritim Malaysia 2213 memerintahkan Anto (Rubianto) dan ABK nya untuk membuka Palka KM. Rezeki Laut dan membuang seluruh es didalam palka.


Kemudian anggota kapal Patroli Maritim 2213 mengambil ikan yang ada didalam palka berjumlah sekitar 30 Kg (Ikan jenis Kerapu dan Mata Besar) dan juga mengambil alat navigasi KM.Rezeki Laut berupa 1 unit GPS merek ONWA.


Setelah membuang es, mengambil Ikan dan GPS kemudian KM. Rezeki Laut diperintahkan pulang oleh kapal Maritim 2213.


Kerugian yang diderita sekitar:

1. Unit GPS merek ONWA senilai Rp. 4. 500.000

2. 30 Kg ikan jenis Kerapu dan Mata Besar Senilai Rp. 2.000.000.


Diakhir wawancara DPD HNSI Sumut akan menempuh jalur hukum atas kerugian Nelayan Belawan tersebut dan tindakan Brutal Maritim Malaysia 2213yang lebih pantas disebut perompak laut dari pada penjaga batas laut. 


Turut mendampingi Zulfahri saat menerima laporan Nelayan Bubu itu diantaranya, Wakil Sekretaris DPD HNSI Sumut Togu Aritonang dan Sekretaris DPC HNSI Kota Medan, Rustam Effendi Maha SH.


(D14N)


Share:
Komentar

Berita Terkini