Ketua FABB : Perlu Konsistensi dan Kolaborasi Seluruh Elemen Untuk Pemberantasan Narkoba

Editor: MARITIMONLINE.COM


MARITIMONLINE.COM-MEDAN-Kasus tewasnya Iwan Nasib yang diduga sebagai bandar Narkoba di tangan oknum Polisi dari Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan terus bergulir dan berkembang menuai pro dan kontra dari berbagai elemen masyarakat di Medan Utara. 

Hal ini membuat Maritimonline.com tertarik untuk membahasnya bersama Ketua Umum Forum Anak Belawan Bersatu (FABB), R. Khairil Chaniago melalui Telekonferensi untuk mengurai pendapat beliau terhadap persoalan yang terjadi. 


Berikut adalah beberapa cuplikan dari tanya jawab yang dilakukan : 


Maritim Online (MO):

Bagaimana pendapat anda terhadap Kasus tewas nya seorang warga yang berinisial IN yang menurut Kepolisian Adalah seorang bandar Narkoba, yang terjadi baru baru ini.? 


R.Khairil Chaniago:

Pertama sekali Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas musibah yang menimpa saudara kita tersebut, Saya berkeyakinan bahwa semua pihak tentu tidak ingin tragedi ini bisa terjadi, Namun hidup ini penuh dinamika dan ketentuan sehingga kita bisa mengambil banyak pelajaran dari setiap peristiwa yang ada. 


Yang kedua adalah bahwa saat ini kondisi di Belawan dan sekitarnya sudah masuk kedalam fase darurat Narkoba, Maka butuh konsistensi dan kolaborasi dari berbagai elemen, baik instansi maupun masyarakat untuk menuntaskannya. Karena kita tahu bahwa efek nyata dari penyalahgunaan Narkoba ini adalah terjadinya degradasi baik dari sisi moral, keamanan dan ekonomi masyarakat itu sendiri. Maka perlu tindakan terstruktur dan terukur dalam pemberantasan Narkoba di Belawan dan sekitarnya.


Maritim Online (MO):

Pasca kejadian saat ini begitu banyak polemik yang muncul dengan narasi yang berbeda dan cenderung pro dan kontra bagaimana menurut anda.? 


R.Khairil Chaniago: 

Ini adalah hal yang wajar karena setiap aksi akan menimbulkan reaksi, dan biasanya sebuah reaksi akan melahirkan dua kutub yang berbeda. Ada yang pro dan ada pula yang kontra, tergantung sudut dan cara pandang serta kepentingannya. Biasanya pro dan kontra tersebut terjadi karena Masing - masing pihak punya alasan dan pendapat yang mereka yakini itu hal yang benar atau mereka masing-masing tidak mau mengaku salah.


Maritim Online (MO):

Dalam kasus ini ada pihak yang menuding bahwa Polisi salah dalam menerapkan standart operating system' atau SOP dalam menggunakan senjata api yang mengakibatkan korban tewas.


R.Khairil Chaniago: 

Hal itu tentu Sangat tergantung kepada situasi yang sebenarnya terjadi dilapangan, Dan itu perlu pembuktian yang autentik dari pihak-pihak yang merasa ada kejanggalan akan peristiwa tersebut, Bukan berdasarkan klaim sepihak dan tanpa data. Jika memang data dirasa Akurat atau valid, mlMaka hal ini bisa di proses baik secara pidana atau perdata di pengadilan.


Maritim Online (MO): 

Apakah menurut anda Polisi dalam kasus ini sudah sesuai dalam prosedur penggunaan senjata api.?


R.Khairil Chaniago:

Dalam perkapolri No. 1 Tahun 2009 tentang "Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian "dijelaskan dalam pasal 8 ayat (2) bahwa penggunaan senjata api merupakan upaya terakhir untuk menghentikan tindakan pelaku kejahatan atau tersangka. Dan pada ayat (1) dalam pasal yang sama dijelaskan pula bahwa penggunaan senjata api oleh Polisi dilakukan apabila pelaku dianggap secara segera dapat menimbulkan luka parah atau kematian bagi anggota Polisi atau masyarakat. Jadi ada prinsip "Nesesitas" yang tercantum dalam peraturan Kapolri tersebut. yaitu penggunaan senjata dapat dilakukan bila memang di perlukan dan tidak dapat dihindarkan berdasarkan situasi yang dihadapi. 


Jadi salah prosedur atau tidaknya tindakan personil Kepolisian dalam kasus ini, erat kaitannya dengan data dan fakta dilapangan yang dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan secara hukum.


Maritim Online (MO):

Ada tudingan dari pihak keluarga korban bahwa Kapolres Pelabuhan Belawan dianggap merekayasa berita dan melakukan pembohongan publik, Bagaimana tanggapan anda. ?


R.Khairil Chaniago: 

Di negara Demokrasi ini, semua orang boleh memiliki persepsi atau anggapan yang berbeda beda, Asalkan berbasis pada pengetahuan dan pemahaman yang jelas, agar tidak terjebak ke dalam asumsi-asumsi yang bersifat liar tanpa pertanggungjawaban. 


Mengutip pasal 14 ayat (2) Perkapolri No. 1 tahun 2009. Di jelaskan bahwa Kepolisian sesuai wilayah perkara, harus membuat laporan terperinci mengenai evaluasi pemakaian senjata api oleh personil yang bersangkutan, yaitu (1) terkait tanggal dan tempat kejadian, (2) uraian singkat peristiwa tindakan, (3) alasan atau pertimbangan penggunaan senpi pada kejadian. 


Semua laporan ini disusun berdasarkan keterangan personil yang bertugas dilapangan untuk disampaikan segera kepada pimpinan, dan Kapolres wajib untuk segera mempublikasikan secepatnya karena ini terkait masalah nyawa manusia. itu ketentuannya. Jangan sampai seperti kasus Brigadir J, setelah 3 hari baru dipublikasikan.


Dan benar atau tidaknya laporan tersebut nanti akan dievaluasi, karena laporan ini yang akan digunakan untuk bahan pertanggungjawaban secara hukum, bila ada gugatan pidana dan perdata. Jadi jangan terlalu dini menganggap Kapolres telah melakukan rekayasa berita atau pembohongan publik.


Maritim Online (MO):

Dalam perkembangannya ada pihak yang menuding pula bahwa oknum pelaku penembakan (RS) adalah bagian dari sindikat narkoba, tanggapan anda bagaimana .?


R.Khairil Chaniago:

Jika pihak yang menuding punya bukti-bukti autentik, ini hal yang bagus untuk disampaikan kepada instansi Kepolisian ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadi preseden yang baik dalam pengungkapan jaringan dan penyalahgunaan Narkoba. Dan menurut saya Kapolri butuh masukan-masukan dari masyarakat guna mengawal semangat PRESISI POLRI serta perbaikan Institusi Polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat dari berbagai aspek kriminal kedepan.


Maritim Online (MO):

Apakah ada Closing Statement anda untuk menutup telekonferensi ini.? 


R.Khairil Chaniago:

Saya tentu mendukung langkah maupun tindakan Kapolres Pelabuhan Belawan dalam memberantas Narkoba, meskipun mencabut akar pohon yang besar tidaklah mudah, terkadang selalu ada ranting atau dahan yang patah dan menimpa diri kita. Tetapi sebagai seorang yg ditakdirkan menjadi personil Bhayangkara sejati memang harus siap untuk hal-hal seperti itu. Demi kebaikan masyarakat, Bangsa dan Negara. saya harap pak Kapolres tetap tegar dan semangat didalam kancah dinamika yang ada. 


Dan untuk segenap masyarakat, mari kita bantu saudara-saudara kita baik itu pemakai maupun pengedar untuk bisa sadar, bahwa jangan jadikan tanganmu sebagai alat untuk menghancurkan Bangsa ini, karena semua ada resiko dan pertanggungjawabannya baik secara hukum di dunia dan hukum di akhirat.


(DIAN)

Share:
Komentar

Berita Terkini