Lautan Sampah Banjiri Sei Bedera Marelan

Editor: RI4DI


MARITIMONLINE.COM-MARELAN-
Pandangan tak lazim terlihat di Sungai Bedera, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (11/1/23) sekira pukul 06.00 Wib. Pasalnya, lautan sampah membanjiri sungai Bedera yang diduga berasal dari Kota Medan.

Lautan sampah dari bahan storopon dan plastik yang mengalir di sepanjang aliran sungai tersebut mengakibatkan arus sungai tercemar menjadi perhatian warga. Belum diketahui secara pasti dari mana asal sampah tersebut, namun diduga dari gudang botot yang berdiri di sekitar sungai tersebut.

Warga sekitar, Riadi (43) mengatakan, Lautan sampah terjadi sekitar jam 6 pagi. Dirinya terkejut tiba – tiba lautan sampah mengalir di sungai itu. Selama ini, tidak pernah terjadi genangan sampah mengalir di sungai depan rumahnya tersebut.

“Selama ini tidak ada sampah. Dulu pernah sekitar 2 tahun lalu, kondisi sampahnya sama seperti ini juga,” ungkap pria yang berprofesi Jurnalis itu.

Ditanya dari mana asal sampah itu, pria ini mengaku tidak tahu. Namun, ia menduga sampah – sampah itu dari gudang botot yang berada di pinggiran sungai Bedera. “Kalau lihat dari sampahnya, bisa jadi diduga dari gudang botot. Lihatlah, sampahnya storopon dan plastik semua,” ujarnya.

" Kejadian yang terjadi pada pagi hari ini akan saya beritakan terus sampai pelaku yang diduga membuang sampah di Sei Bedera ini cepat tertangkap dan diberikan efek jera," pungkasnya.

Ditempat yang sama,Kepling lingkungan 14, Abdul Wahab sangat menyayangkan adanya tumpukan sampah di Sungai Berdera. Ia menduga sampah itu sengaja dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab.

“Kalau melihat kondisi sampahnya, itu sengaja dibuang. Kita bersama Pemerintah Kota Medan dan pihak Kelurahan serta Kecamatan untuk menginvestigasi asal sampah tersebut. Agar pelakunya dapat bertangung jawab atas perbuatannya,” tegas pria akrab disapa Abdul yang juga pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Sebagai elemen nelayan, kata Abdul, pihaknya sangat dirugikan dengan kondisi sungai yang tercemar. Sebab, di sekitar Sungai Bedera itu banyak nelayan yang mencari ikan hingga ke muara perairan Belawan.

"Kami akan turun menginvestigasi ini, karena nelayan turut dirugikan akibat sampah itu. Kehidupan biota sungai dan laut bakal banyak yang mati, untuk itu kami akan mendata dampak kerugian nelayan terhadap sampah tersebut,” pungkasnya.

(MO/R14D1)

Share:
Komentar

Berita Terkini