Dua Nelayan Labuhan Batu Tenggelam, Satu Ditemukan Sudah Tewas

Editor: MARITIMONLINE.COM


MARITIM ONLAINE.COM- LABUHANBATU- Naas menimpa Dua nelayan penangkap ikan asal Dusun II  Desa Sei Penggantungan tenggelam di Perairan Sei Penggantungan Kecamatan Panai Hilir Labuhanbatu Kamis, 23 Februari 2023. Hal ini disampaikan Ketua DPC HNSI Kabupaten Labuhanbatu, Sabtu (25/02/23).

Kronologis kejadian dihimpun wartawan maritimonline.com Labuhanbatu dari salah seorang yang selamat bernama Awaluddin. Bahwa kejadian tersebut saat kedua nelayan adik beradik ini merentangkan jaring rawe sembilangnya di perairan Sei Penggantungan dekat lampu tanda atau lampu birok. Saat itu kedua nelayan itu merentangkan jaringnya, Jaring tersebut tersangkut di tiang tangkul HEPI penangkap udang halus yang berjajar di seputaran lokasi kejadian tersebut di saat air surut.


Maka kedua nelayan adik beradik ini hanyut dan melintang ke tiang tangkul milik pengusaha penangkap udang HEPI, dan langsung kapal perahu yang di tumpang kedua nelayan tersebut tenggelam dan kedua nelayan bersama perahunya hanyut karena air yang sangat deras.


Salah satu dari kedua nelayan warga Dusun II penangkap ikan sembilang tersebut Awaluddin selamat dan yang satunya lagi Abdul Bahri hanyut dan tenggelam, Saat berita ini diturunkan korban masih dalam pencarian.


Adapun yang turut dalam pencarian korban nelayan penangkap ikan tersebut adalah Dan Posal Sei Berombang, Polair Polres Labuhanbatu, BPBD Labuhanbatu, Personil Koramil, BasarNas, Kades Sei Penggantungan, dari Unsur pengurus DPC HNSI Labuhanbatu serta masyarakat.



Seluruh pihak keluarga korban, berharap dan berdoa agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Dimana saat ini istri korban dalam kondisi hamil dan sedang menunggu hari persalinannya.


Ketua DPC HNSI Labuhanbatu, Parlindungan Saragi menegaskan, Kepada pihak terkait dalam hal ini Dinas Perikanan Labuhanbatu agar menertibkan dan mengatur jajaran tiang tangkul yang selalu membuat kecelakaan di laut, Karena diduga Dinas perikanan  yang punya wewenang tidak pernah respon tentang adanya tiang tangkul yang meresahkan masyarakat,


"Apa harus menunggu korban-korban berikutnya baru ditertibkan,"kesalnya. 


Dilanjutkan Parlindungan Saragi, Kadis Perikanan Ir Adlin t

Tanjung terkesan tidak menyahuti keluhan masyarakat nelayan. Apa lagi memperjuangkan nasib nelayan sangat tidak terlihat. DPC HNSI Labuhanbatu selalu mengusulkan agar adanya BBM bersubsidi disalurkan ke nelayan namun banyak persyaratan yang tidak masuk akal diberikan kepada HNSI Labuhanbatu.


"Bagaimanalah nelayan di Labuhanbatu sejahtera bila Dinas terkait terkesan mempersulit regulasi dan peraturan. Diharapkan dinas terkait agar menyahuti kepentingan nelayan di Labuhanbatu," Tutup Parlindungan Saragi.


(ZULKIFLI)

Share:
Komentar

Berita Terkini