MARITIMONLINE.COM-BELAWAN- Kembali terulang CPO tumpah mencemari laut Belawan. Kali ini terjadi di Gudang 106, Jumat (14/04/2023). Kejadian bermula disaat CPO di duga milik PT. Palmindo Industri yang sedang mengisi ke kapal SC Chongqing. Akibat tumpahan CPO yang mencapai ribuan ton, Laut Belawan jadi tercemar.
Kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, Salah satunya tokoh muda Belawan, Hadi Suhendra. Kepada maritimonline.com Hadi Suhendra menyampaikan kekecewaannya terhadap Pelindo dan PT. Palmindo Industri.
"Peristiwa tumpahnya CPO ke laut bukan baru kali ini terjadi. Boleh dikatakan sangat sering terjadi. Anehnya tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Padahal dampaknya tidak bisa dianggap sepele, Karena menyangkut kelestarian alam dan kehidupan biota air di sekitar tumpahan CPO itu. Belum lagi hajat hidup orang banyak terkhusus nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkap yang ada disekitaran perairan Belawan," Beber Hendra (Biasa dirinya dipanggil).
Selanjutnya dikatakan Hendra, Para pihak yang seharusnya bertanggung jawab berlindung dengan alasan kerusakan pipa yang mengakibatkan ini terjadi. Alasan ini sangat tidak bisa diterima. Pelindo sebagai pihak yang mengelola seluruh kegiatan dan prasarana di Pelabuhan seharusnya melakukan cek berkala terhadap kondisi sarana dan prasarana di wilayah kerjanya. Termasuk kondisi kelayakan pipa untuk menyalurkan CPO ke kapal.
"Kita tidak mau lagi mendengar dan melihat tidak ada pihak yang diberi sanksi atas tumpahan CPO kali ini. Aparat hukum harus mampu menetapkan dan menghukum pihak yang menyebabkan ini terjadi. Dinas Lingkungan Hidup juga jalani fungsinya sebagai instansi yang paling bertanggung jawab atas kelestarian dan menjaga lingkungan hidup dari kerusakan," Tegas Hendra yang juga Ketua PAC Pemuda Pancasila Belawan.
"Kita akan menurunkan anggota untuk meminta pertanggung jawaban Pelindo dan PT. Palmindo Industri atas peristiwa ini. Jangan rakyat Belawan yang merasakan dampaknya dari kejadian ini," Tutupnya.
(RED)
