Gawat..!!! Ratusan Ban Bekas di Terminal Peti Kemas Belawan Diduga Dimanipulasi

Editor: ℛℐᎯⅅℐ


MARITIMONLINE.COM-BELAWAN– Ratusan Ban bekas truk di Terminal Peti Kemas Belawan Provinsi Sumatera Utara terindikasi adanya dugaan manipulasi.

Diketahui dalam hal ini, surat yang menggunakan kop surat Primkop Baradmil Medan dengan nomor : Primkop/V/2023 tertanggal 29 Mei 2023 ini ditandatangani oleh Ketua Primkop Baradmil Medan ditujukan kepada General Manager Terminal Peti Kemas Belawan. 

Didalam surat itu, perihalnya adalah permohonan bantuan ban bekas kendaraan. Diperuntukkan sasana menembak di daerah Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. 

Salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan mengaku bahwa keluarnya ban bekas truk dari Terminal Peti Kemas Belawan ini bukan yang pertama kalinya. 

Dia menduga ratusan ban bekas truk itu terindikasi adanya manipulasi. Menurutnya, surat yang dilayangkan oleh Primer Koperasi Badan Peradilan Militer (Primkop Baradmil) Medan tersebut tidak hanya ditujukan ke General Manager, akan tetapi selayaknya ada tembusan ke pihak instansi yang diatasnya lagi. 

“Pertama kali lolos dari pengamatan security, dan yang kedua ketangkap oleh pihak security. Diserahkanlah ke pihak pengawas kemudian ke manajemen untuk tindakan selanjutnya. Karena suratnya itu ditujukan ke General Manager, jadi mereka (pengawas) tak bisa berkutik,” jelas sumber, Sabtu (23/9/2023). 

“Saat ditangkap security, dan di interogasi pihak security pekerja yang mengangkut ban bekas itu mengaku bahwa ban bekas tersebut akan di bawa ke Sei Mencirim Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Pekerja itu juga secara rinci mengaku ban bekas akan dibawa ke Diski, disitukan ada pabrik pengolahan. Anehnya, didalam surat dari Primkop Baradmil bahwa ban bekas diperuntukkan untuk sasana tembak di Deli Tua. Tentunya ini terindikasi ada dugaan manipulasi,” ujarnya kembali. 

Sumber mengatakan, surat dari Primkop Baradmil Medan yang ditujukan ke General Manager Terminal Peti Kemas Belawan seharusnya ada tembusan. 

“Kalau memang resmi sesuai prosedur dan tidak adanya dugaan manipulasi, surat yang menggunakan kop surat Primkop Baradmil Medan seharusnya ada tembusan, minimal dari kesatuan mana dan diperuntukkan apa? Setidaknya ada proposal permohonan bantuan secara detail dan lebih jelas,” ungkap sumber. 

Lebih lanjut, Sumber menerangkan, jika ban bekas itu bentuknya hibah ataupun bantuan, tentu gak logika hingga sebanyak itu. Dia juga menduga ban bekas itu bukan untuk sasana lapangan tembak di Deli Tua. 

“Bantuan bisa sebanyak itu dan sudah sekian kalinya. Untuk yang terakhir kalinya saja bekisar ratusan ban bekas truk diangkut pakai kendaraan yakni 2 unit truk tronton dan tiga pickup, bekisar empat ratusan ban. Kalau hal ini semuanya di periksa dan di audit oleh instansi yang berwenang pasti ketahuan,” tuturnya.

Sumber memaparkan, bahwasannya dalam hal ini adanya makelar yang membantu ban bekas truk tersebut keluar dari Terminal Peti Kemas Belawan.

“Diduga salah seorang security berinisial “O” bekerjasama dengan salah seorang pegawai (Operasional) berinisial “RW” dan melibatkan pegawai lain yang diduga kuat sebagai makelarnya,” paparnya kepada wartawan.

Tak hanya ban bekas, masih kata sumber, pelak bekas truk juga keluar dari Terminal Peti Kemas Belawan tanpa sesuai prosedur yang sebenarnya. 

“Selain muat ban bekas, pelak bekas juga pernah di muat bekisar seratus lima puluhan pelak, di muat di truk tronton,” sumber menyebutkan. 

“Saya berharap kepada instansi yang berwenang untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku yang terlibat. Bila perlu seluruh aset di Terminal Peti Kemas Belawan di audit kembali,” tandasnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan melalui via WhatsApp, salah seorang pihak Terminal Peti Kemas Belawan yaitu Lailatul Qamariyah membenarkan adanya ban bekas truk keluar dari Terminal Peti Kemas Belawan. 

“Ya, kalau jumlahnya kami pastikan dulu dengan tehnik,” jelas Lailatul Qamariyah. 

Dia menerangkan ban bekas itu bukan untuk komersil akan tetapi untuk bantuan dan pihak tehnik sebagai penanggung jawabnya. 

“Bukan untuk komersil lebih ke bantuan. Pihak tehnik sebagai penanggung jawabnya,” terang Lailatul Qamariyah kepada wartawan.

(ℛℐᎯⅅℐ)



Share:
Komentar

Berita Terkini