H. Irfan Hamidi : Kita Mendukung Proyek Penanggulangan Banjir Rob Belawan

Editor: MARITIMONLINE.COM


MARITIMONLINE.COM-BELAWAN- Tokoh masyarakat Belawan dan Medan Utara, H. Irfan Hamidi, Selasa pagi (17/10/2023) mengunjungi beberapa titik lokasi pekerjaan proyek Penanggulangan banjir rob Belawan. Kunjungan tokoh masyarakat ini juga didampingi oleh Project Manager dan tim teknik dari kontraktor pelaksana  PT. RPJ-DRD (KSO).

Maksud dari kunjungan ini menurut H. Irfan adalah untuk melihat langsung sudah sejauh mana proses pengerjaan proyek di lapangan dan sebagai pembanding dari banyaknya informasi yang masuk dari masyarakat. Sekaligus berdiskusi sembari memberikan masukan kepada pihak kontraktor pelaksana agar proyek dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan masyarakat.


H. Irfan Hamidi menjelaskan bahwa sebenarnya untuk mengatasi banjir rob yang melanda Belawan dan Kecamatan lainnya di Medan Utara, Usulan utamanya adalah Pemprov Sumut bisa merehabilitasi kawasan hutan mangrove yang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit dan kegiatan lainnya.


Lebih lanjut disebutkan tokoh masyarakat Medan Utara yang berhati darmawan ini, Di daerah Paluh Kurau yang selama ini menjadi zona penyangga daerah Belawan. Dan hal yang kedua adalah pemerintah bekerjasama dengan instansi terkait dapat melakukan pengerukan di beberapa titik muara dan anak sungai yg mulai mengalami pendangkalan guna memperluas penampang air pasang di seputaran pesisir Belawan. 


"Jadi pembangunan tanggul rob di Belawan ini adalah merupakan opsi ketiga. Dalam arti jika setelah wilayah opsi pertama dan kedua telah dilakukan dan ternyata sebaran air pasang juga masih melanda pemukiman penduduk, maka baru dibangun tanggul rob," ujarnya.


Ditambahkan pula bahwa untuk pembangunan tanggul rob di Belawan, sebenarnya H. Irfan pernah mengusulkan kepada pemerintah untuk desain tanggulnya berada di belakang pemukiman masyarakat, sebagaimana yg dikerjakan di Pekalongan atau proyek NCICD di Jakarta Utara dan Tanggerang. Karena disamping berfungsi sebagai penahan laju sebaran banjir rob, hal ini juga berfungsi ganda untuk menjadi pembatas hunian warga pesisir serta dimanfaatkan menjadi area wisata bahari yg dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat setempat.



Namun akibat keterbatasan anggaran pemerintah, Maka penanggulangan banjir rob hanya mampu bersifat untuk memperkuat saluran drainase yg terkoneksi dengan kolam retensi dan rumah pompa untuk pengentasan banjir yang disertai pula dengan dinding parapet beton sebagai pencegah air pasang masuk ke wilayah pemukiman yang posisinya berada di depan pemukiman penduduk kearah pinggiran laut. Jadi wajar  situasi ini menimbulkan dinamika serta kegelisahan di masyarakat yang khawatir aktivitas kehidupannya akan terganggu.


Setelah melakukan kunjungan lapangan dan Mendengarkan langsung penjelasan dari pihak kontraktor pelaksana, maka haji Irfan dapat memakluminya serta menyatakan mendukung penuh program penanganan banjir rob yg diajukan Pemko Medan ke Kementerian PUPR. RI ini. 


"Asalkan pekerjaannya dilakukan dengan rapi, tidak terkesan asal jadi dan menimbulkan fenomena kumuh di area proyek. Serta pihak pelaksana proyek dapat membangun komunikasi yang baik dengan pihak Kecamatan, Kelurahan, Kepala Lingkungan dan masyarakat terdampak proyek. Hal ini perlu agar masyarakat juga dapat memberikan dukungan yg sama dan proyek dapat berjalan tanpa kendala yg berarti," tutupnya.


(MO/DIAN)

Share:
Komentar

Berita Terkini